Media Viral Islami - Profesor bahasa kuno di Universitas King Saud dan peneliti di Pusat King Faisal bernama Sulaeman al-Deeb mengklaim bahw...
Media Viral Islami - Profesor bahasa kuno di Universitas King Saud dan peneliti di Pusat King Faisal bernama Sulaeman al-Deeb mengklaim bahwa Amerika telah ditemukan oleh suku Arab Thamudic jauh sebelum Christopher Columbus sampai di tempat itu pada abad ke-15.
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan sebuah situs, Profesor al-Deeb mengatakan, ia bersama dengan 14 orang ahli dari belahan dunia telah membahas dan mendiskusikan intaglio atau ukiran yang ditemukan di salah satu pangkalan militer di Colorado.
Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa teks yang dibaca dan ditemukan Thamudic Arab memiliki kesamaan dengan apa yang ditemukan di Semenanjung Arab.
Terkait penemuan tersebut, Al-Deeb mengatakan bahwa ukiran tersebut berasal dari abad ke-10 dan mengindikasikan adanya migrasi pada masa itu. Dalam meneliti ukiran tersebut, profesor bahasa itu mengaksarakan tidak menghadapi masalah dalam membaca teks Thamudic itu.
Profesor bahasa itu juga mengatakan, ada fragmen batuan di Semenanjung Arab, khususnya di Kerajaan, memiliki ukiran yang berasal dari sekira tiga ribu tahun yang lalu. Demikian sebagaimana dilansir dari Arab News, Selasa (7/6/2016).
Ukiran pada fragmen batuan itu adalah berbentuk karya seni yang merekam perjalanan, agama, makanan dan minuman penduduk pada zaman itu.
Temuan itu secara luas diyakini bahwa Christopher Columbus telah menemukan Amerika pada 1492. Itu disebabkan dia memimpin ekspedisi maritim trans-Atlantik yang berbasis di Spanyol dan akhirnya dianggap sebagai penemu Amerika.
Padahal, sebelum Columbus para suku Arab telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di Amerika.
Sumber: okezone
Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan sebuah situs, Profesor al-Deeb mengatakan, ia bersama dengan 14 orang ahli dari belahan dunia telah membahas dan mendiskusikan intaglio atau ukiran yang ditemukan di salah satu pangkalan militer di Colorado.
Berdasarkan penelitian tersebut, ditemukan bahwa teks yang dibaca dan ditemukan Thamudic Arab memiliki kesamaan dengan apa yang ditemukan di Semenanjung Arab.
Terkait penemuan tersebut, Al-Deeb mengatakan bahwa ukiran tersebut berasal dari abad ke-10 dan mengindikasikan adanya migrasi pada masa itu. Dalam meneliti ukiran tersebut, profesor bahasa itu mengaksarakan tidak menghadapi masalah dalam membaca teks Thamudic itu.
Profesor bahasa itu juga mengatakan, ada fragmen batuan di Semenanjung Arab, khususnya di Kerajaan, memiliki ukiran yang berasal dari sekira tiga ribu tahun yang lalu. Demikian sebagaimana dilansir dari Arab News, Selasa (7/6/2016).
Ukiran pada fragmen batuan itu adalah berbentuk karya seni yang merekam perjalanan, agama, makanan dan minuman penduduk pada zaman itu.
Temuan itu secara luas diyakini bahwa Christopher Columbus telah menemukan Amerika pada 1492. Itu disebabkan dia memimpin ekspedisi maritim trans-Atlantik yang berbasis di Spanyol dan akhirnya dianggap sebagai penemu Amerika.
Padahal, sebelum Columbus para suku Arab telah terlebih dahulu menginjakkan kaki di Amerika.
Sumber: okezone
COMMENTS